author : K. Tatik Wardayati
Sunday, 21 December 2014 - 08:00 pm
Sunday, 21 December 2014 - 08:00 pm
Intisari-Online.com – Dwight Nelson
menceritakan sebuah kisah nyata tentang pendeta di gerejanya. Pendeta
itu memiliki kucing yang suka memanjat pohon di halaman belakang, tapi
kemudian takut untuk turun. Pendeta itu sudah membujuk, dengan
menawarkan susu hangat, dll.
Tetap saja kucing itu tidak mau turun. Sementara pohon itu tidak cukup kuat untuk didaki, jadi Pendeta itu memutuskan untuk mengikat tali ke mobilnya dan menarik ujung pohon itu hingga meringkuk. Dan Pendeta itu berhadap bisa mencapai dan mengambil kembali anak kucingnya.
Itulah yang dilakukannya, sambil memajukan mobilnya. Pendeta itu kemudian berpikir jika ia menariknya lebih jauh, maka pohon itu akan lebih meringkuk dan cukup baginya untuk menggapai anak kucing itu. Namun, saat memajukan mobilnya, ternyata talipun putus.
Lantas, ‘tuing’ pohon itu pun tegak dan anak kucing pun langsung ‘terbang’ ke udara dan hilang dari pandangan.
Pendeta itu kaget. Ia berjalan ke seluruh tempat itu dan bertanya apakah mereka melihat seekor anak kucing. Namun, tidak ada yang pernah melihat anak kucing yang dimaksud.
Jadi, ia pun berdoa, “Tuhan, aku hanya melakukan ini untuk menjaga kucingMu, dan ingin melanjutkan kerja.”
Beberapa hari kemudian ia berada di sebuah toko kelontong, ia bertemu dengan salah satu anggota jemaatnya. Kebetulan ia melihat ke dalam keranjang belanja dan kagum melihat makanan kucing ada di antaranya. Ia tahu bahwa wanita ini sangat pembenci kucing, dan semua orang tahu hal itu, maka Pendeta itu bertanya, “Mengapa Anda membeli makanan kucing, padahal Anda sangat membenci kucing?”
Wanita itu menjawab, “Anda tidak akan percaya ini.” Lalu ia bercerita bagaimana gadis kecilnya memohon kepadanya agar ia bisa memelihara kucing, namun tiap kali pula ia menolaknya. Hingga beberapa hari sebelumnya, anak itu memohon kepadanya lagi, hingga akhirnya ia berkata kepada gadis kecilnya, “Nak, jika Tuhan ingin memberimu kucing, maka aku akan membiarkanmu memeliharanya.”
Wanita kembali bercerita kepada Pendeta, “Aku melihat anakku pergi keluar di halaman berlutut dan berdoa meminta kepada Tuhan seekor kucing. Dan sungguh, Pak Pendeta, Anda tidak akan percaya ini, tapi aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Seekor kucing tiba-tiba terbang keluar dari langit biru, dengan cakarnya dan mendarat tepat di depan anakku.”
Jangan pernah meremehkan kekuatan Tuhan dan rasanya Tuhan pun punya rasa humor yang unik. (inspire21)
Tetap saja kucing itu tidak mau turun. Sementara pohon itu tidak cukup kuat untuk didaki, jadi Pendeta itu memutuskan untuk mengikat tali ke mobilnya dan menarik ujung pohon itu hingga meringkuk. Dan Pendeta itu berhadap bisa mencapai dan mengambil kembali anak kucingnya.
Itulah yang dilakukannya, sambil memajukan mobilnya. Pendeta itu kemudian berpikir jika ia menariknya lebih jauh, maka pohon itu akan lebih meringkuk dan cukup baginya untuk menggapai anak kucing itu. Namun, saat memajukan mobilnya, ternyata talipun putus.
Lantas, ‘tuing’ pohon itu pun tegak dan anak kucing pun langsung ‘terbang’ ke udara dan hilang dari pandangan.
Pendeta itu kaget. Ia berjalan ke seluruh tempat itu dan bertanya apakah mereka melihat seekor anak kucing. Namun, tidak ada yang pernah melihat anak kucing yang dimaksud.
Jadi, ia pun berdoa, “Tuhan, aku hanya melakukan ini untuk menjaga kucingMu, dan ingin melanjutkan kerja.”
Beberapa hari kemudian ia berada di sebuah toko kelontong, ia bertemu dengan salah satu anggota jemaatnya. Kebetulan ia melihat ke dalam keranjang belanja dan kagum melihat makanan kucing ada di antaranya. Ia tahu bahwa wanita ini sangat pembenci kucing, dan semua orang tahu hal itu, maka Pendeta itu bertanya, “Mengapa Anda membeli makanan kucing, padahal Anda sangat membenci kucing?”
Wanita itu menjawab, “Anda tidak akan percaya ini.” Lalu ia bercerita bagaimana gadis kecilnya memohon kepadanya agar ia bisa memelihara kucing, namun tiap kali pula ia menolaknya. Hingga beberapa hari sebelumnya, anak itu memohon kepadanya lagi, hingga akhirnya ia berkata kepada gadis kecilnya, “Nak, jika Tuhan ingin memberimu kucing, maka aku akan membiarkanmu memeliharanya.”
Wanita kembali bercerita kepada Pendeta, “Aku melihat anakku pergi keluar di halaman berlutut dan berdoa meminta kepada Tuhan seekor kucing. Dan sungguh, Pak Pendeta, Anda tidak akan percaya ini, tapi aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Seekor kucing tiba-tiba terbang keluar dari langit biru, dengan cakarnya dan mendarat tepat di depan anakku.”
Jangan pernah meremehkan kekuatan Tuhan dan rasanya Tuhan pun punya rasa humor yang unik. (inspire21)